Senin, 07 November 2016

Apakah Aman Mengemas Makanan Dengan Vacuum Sealer?

Vacuum sealer



Memvacuum makanan pada zaman sekarang ini bisa dibilang salah satu cara paling efektif untuk membuat umur makanan jadi lebih tahan lama. Selain awet, makanan yang di vacuum pun di percaya mempunyai daya higienis yang lebih tinggi, mengapa? Perlu di ketahui proses pemvakuman pada kemasna makanan membutuhkan teknologi yang cukup maju. Teknologi ini memanfaatkan proses penyedotan udara yang ada pada kemasan dengan cara yang lebih modern. 



Nah seperti yang kita ketahui bahwasanya proses vacuum / sedot udara pada kemasan akan membuat makanan menjadi lebih awet dana man. Karen ajika di telisik secara logika dan fakta Oksigen pada bahan pangan dapat menyebabkan makanan menjadi cepat rusak misalnya karena oksidasi. Hal ini terutama pada produk yang mengandung lemak dan pigmen warna, sehingga menyebabkan ketengikan (rancidity) dan perubahan warna (discoloration), serta berpengaruh terhadap mutu.

Lantas apakah metode vacuum sealer kemasan pada makanan tidak mengandung resiko? Owh tentu saja, dari proses pemvakuman tersebut ada resiko yang harus anda pahami. Mesin Kemasan Vacuum Sealer sejatinya di gunakan untuk mengemas makanan dengan proses hampa udara, ketika kemasan menjadi hampa udara maka pertumbuhan mikroba aerob menjadi kecil bahkan hilang. Hanya saja hal tersebut tidak berlaku bagi mikroba anaerob terutama yang jenisnya Clostridium botulinum. Bakteri ini dapat tumbuh secara optimal pada Aw 0.91-0.95. Clostridium Botulinum perlu menjadi perhatian karena bahaya racun botulin (neurotoksin) yang dihasilkannya. Ada  5 Kriteria jenis produk makanan yang apabila di vacuum akan menimbulkan resiko bahaya racun Botulin.
  1. produk makanan memiliki nilai aktivitas (Aw)> 0.85. Aktivitas air memiliki hubungan dengan pertumbuhan mikroorganisme dan 0.85 ialah Aw kritis bagi pertumbuhan C. botulinum.
  2. produk makanan memiliki pH lebih besar dari 4.5. Bahan pangan dengan pH>0.45 dan Aw>0.85 digolongkan sebagai makanan berasam rendah (low acid food) yang memiliki risiko terhadap kerusakan karena mikroba yang lebih tinggi dibandingkan makanan berasam tinggi (high acid food). Untuk produk pangan hewani (daging, telur, susu) dan sayur-sayuran umumnya tergolong sebagai pangan asam rendah.
  3. produk makanan tidak mengalami proses sterilisasi untuk membunuh mikroba pembusuk maupun spora mikroba pathogen setelah pengemasan.
  4. Produk makanan merupakan produk ready to eat yang siap dikonsumsi tanpa adanya proses atau perlakuan yang dapat menghancurkan racun botulin.
  5. Produk makanan disimpan dalam suhu ruang tanpa adanya pendinginan (refrigerasi). C. Botulinum tidak mampu tumbuh dan menghasilkan racun botulin dalam kondisi refrigrerasi 

Nah dari penjabaran di atas maka bisa di ketahui bahwasaanya tidak semua makanan bisa dan cocok untuk di kemas menggunakan Mesin Vacuum Sealer murah. Untuk memastikan makanan yang anda Vacuum aman, maka anda harus secara spesifik memastikan apakah 5 kriteria di atas termasuk dalam makanan yang anda kemas?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar